Hotel Gantung Yang Tertinggi di Dunia

loading...

Hadirnya Hotel Gantung Yang Tertinggi di Dunia pada bulan Oktober di Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia, membuat kita merasa sangat tidak sabar untuk segera tahu seperti apakah gerangan Hotel Gantung tersebut.

Hotel Gantung Tertinggi di Dunia ini pun berada di ketinggian 500-1000 meter, sepertinya di Asia belum ada. Hanya di Peru yang terkenal dengan hotel gantung tersebut,” ujar Dedi Mulyadi.

Jika kita lihat sleeping capsules di Peru berada di ketinggian 500 kaki, atau sama dengan 125 meter. Di Gunung Parang, hotel gantung ini memiliki ketinggian 500-1000 meter. Bisa dipastikan merupakan hotel bergantung yang tertinggi di dunia sampai saat ini.

Hote gantung yang akan diberi nama Pajajaran Anyar itu mulai digagas sejak awal tahun 2015. Digagas oleh masyarakat penggiat panjat tebing sekaligus operator via ferrata, Badega Gunung Parang, dan tentunya Bupati Purwakarta.

Sejauh ini, hanya ada satu skylodge alias hotel yang bergantung di dunia yang di tempatkan di Peru. Hotel yang bergantung tersebut berada pada dinding tebing dengan ketinggian sekitar 125 meter di atas permukaan tanah.

Tetapi kini operator aktivitas luar di Badega Gunung Parang tengah membuat hotel bergantung di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta, dengan ketinggian 500-1000 meter.

Rencana awalnya adalah kita ingin ada hunian atau penginapan di dinding Gunung Parang, dan setelah melihat dan mengkajinya ternyata ada hotel bergantung di Peru, maka ari itu kita ambil ide seperti di Peru dengan beberapa perbaikan desain, ucap Dhani Daelami selaku penggagas operator Badega Gunung Parang kepada Potretdunia.

Dalam proses pembangunan, masyarakat penggiat panjat tebing dari Badega Gunung Parang dibantu tim arsitek ARCTech dan profesional ahli. Mereka juga mengalkulasi setiap bagian rumit antara desain, berat, dan kekuatan bangunan ini.

Dhani mengucapkan nanti akan ada 12 ruangan yang dibangun menggantung di sisi tebing Tower 3 Gunung Parang. Seluruhnya tersebar di rute via ferrata, dan beberapa titik yang eksotis berada di sana.

11 skylodge itu pun mempunyai ketinggian yang berbeda beda, mulai 500 meter (terendah dan termurah), hingga di ketinggian 1000 meter dengan harga kamar yang termahal.

“Insya Allah jika semuanya lancar maka akhir September semua sudah akan jadi, dan Oktober sudah bisa kita pakai, ujar Dhani.

Menariknya, sampai saat ini yaitu awal Juli, sudah ada sekitar 110 pemesan dari wisatawan asing maupun dalam negeri. Pihak pengelola pun segera membatasi, khawatir over kuota.

Sebelum beroperasi, hotel tersebut akan masuk tahap pengecekan dan uji coba terlebih dahulu di akhir September nnti.

operator aktivitas outdoor di Badega Gunung Parang sedang membuat hotel gantung di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat yang memiliki ketinggian 400-900 meter.

Itu berarti, hotel gantung ini berada di ketinggian yang lebih tinggi dari hotel gantung di Peru. Hotel gantung atau sleeping capsules di Peru berada di ketinggian 400 kaki, atau sama dengan 122 meter. Hal ini juga menjadikan hotel gantung Purwakarta merupakan yang tertinggi di dunia untuk saat ini.

Adalah masyarakat penggiat panjat tebing sekaligus operator via ferrata,  Badega Gunung Parang dan  Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menggagas pembangunan hotel yang akan diberi nama Pajajaran Anyar itu. Hotel itu mulai digagas sejak akhir tahun 2014.

“Ide awalnya adalah kita ingin ada hunian atau penginapan di dinding Gunung Parang dan setelah melihat dan mengkajinya ternyata ada contoh di Peru, maka kita ambil ide seperti di Peru dengan beberapa perbaikan desain,” ujar Dhani Daelami selaku penggagas operator Badega Gunung Parang kepada media, baru-baru ini.

Masyarakat penggiat panjat tebing dari Badega Gunung Parang dibantu tim arsitek ARCTech dan para profesional ahli ketika membangun hotel ini. Rencananya, akan ada 11 ruangan yang dibangun menggantung di sisi tebing Tower 3 Gunung Parang. Seluruh ruangan nantinya akan tersebar di rute via ferrata dan beberapa titik lainnya.

Sebelas skylodge itu pun memiliki ketinggian yang berbeda-beda dengan harga kamar yang berbeda pula. Untuk yang di ketinggian 400 meter ditawarkan dengan harga termurah. Sedangkan untuk ketinggian 900 meter dilabeli harga kamar termahal.

Hotel tersebut akan masuk tahap pengecekan dan uji coba pada akhir September tahun ini. Ditargetkan, pada Oktober tahun ini hotel itu sudah bisa digunakan.

Hotel ini ternyata cukup ramai peminat. Hingga awal Juli, sudah ada sekitar 100 pemesan dari wisatawan asing maupun dalam negeri.

Hotel berbentuk kapsul ini memiliki ukuran 2,5 x 6 meter – 8 meter dengan kapasitas dua hingga empat orang dewasa.