loading...
Kalau kita datang dari arah Bandung, dan sampai di Kecamatan Leles, dari alun - alun Leles kita belok kiri, sekitar 2 km kita akan sampai di Situ Cangkuang, sebuah Tempat Wisata di Garut yang cukup menarik untuk kita kunjungi.Selain Danau / Situ Cangkuang, di situ juga ada Candi Cangkuang peninggalan peradaban Hindu serta sebuah Kampung Adat / Tradisional yang bernama Kampung Pulo.Dan kita mesti mencari Hotel Murah di Garut berdasarkan pada Daftar Penginapan dan Hotel Murah di Garut,dan selanjutnya melakukan reservasi di Booking dan Pesan Hotel Online yang merupakan sebuah Situs Booking Hotel Online paling bagus serta terbaik.
Tempat Wisata di Garut yang berbentuk Situ memang menarik untuk kita datangi.Dengan alat transfortasi yang bernama rakit, kita bisa mnyeberangi Situ Cangkuang untuk sampai di Kampung Pulo dan Candi Cangkuang.
Candi Cangkuang terdapat di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, yang berjarak seputar 2 km dari ibu kota kecamatan Leles, 17 km dari ibukota kabupaten Garut, serta 46 km dari Bandung. Akses menuju Candi Cangkuang bisa dengan gampang dijangkau lewat jalan aspal dengan moda transportasi baik roda empat ataupun roda dua. Diluar itu juga ada moda transportasi berbentuk andong atau delman yang setiap saat menanti di dekat alun-alun kota Leles.
Situ Cangkuang
Di Desa Cangkuang ada satu danau yang dalam bhs Sunda dimaksud dengan “situ”, yakni Situ Cangkuang. Di dalam situ inilah tempat kehadiran candi Cangkuang serta satu pemukiman lama yang di kenal dengan Kampung Pulo.
Nama Cangkuang datang dari nama pohon yang terdapat banyak di seputar Candi Cangkuang, namanya pohon Cangkuang, yaitu sejenis pohon pandan yang dalam bhs latin yaitu Pandanus Furcatus. Daun pohon Cangkuang dulu digunakan untuk bikin tudung, tikar, atau pembungkus gula aren. Mengenai buahnya digunakan juga sebagai obat satu diantara type penyakit.
Situ Cangkuang sendiri awalannya adalah dataran rendah yang cukup luas. Embah Dalam Arif Muhammad, seseorang penyebar ajaran agama Islam di daerah inilah yang menggagas membendung daerah itu hingga terbentuk danau pada era 17 M. Beliau datang dari Kerajaan Mataram. Sesudah daerah itu usai di bendung, jadi dataran yang rendah jadi danau sedang sebagian ruang yang yang lebih tinggi membuat pulau-pulau kecil di dalam danau.
Di tepi danau mengalir satu parit yang bermata air dari Cicapar Leles. Air yang mengalir lewat parit inilah yang membawa lumpur hingga terbentuk sedimentasi. Dengan cara berangsung-angsur, kedalaman danau yang dekat dengan Pulau Panjang jadi dangkal serta pada akhirnya digunakan oleh masyarakat untuk jadi ruang persawahan. Sedimentasi di ruang itu makin luas hingga pada akhirnya Pulau Panjang yang ada di dalam Situ Cangkuang menyatu dengan dataran di tepi danau. Lalu dibuatlah satu jalan untuk menghubungkan ke-2 dataran itu. Jalan itu adalah akses menuju serta kembali pada Pulau Panjang, yang selanjutnya Pulau Panjang tak berupa pulau lagi.
Candi Cangkuang
Dengan cara tentu histori Candi Cangkuang belum di ketahui dengan terang. Tetapi berdasar pada analisis beberapa ahli mengatakan bahwa candi Cangkuang yang saat diketemukan berbentuk bekas reruntuhan, adalah bangunan peninggalan saat Hindu-Budha yang diprediksikan datang dari era VII-VIII M. Sangkaan dari ahli itu didasarkan pada bentuk bangunan candi yang masih tetap polos pada dindingnya (tak ada gambar relief), yang mempunyai kemiripan dengan bangunan candi di Gedong Songo serta di dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah. Diluar itu juga diketemukan arca Siwa di reruntuhan candi Cangkuang.
Selain Wisata Garut yang berbentuk Candi dan Situ ,di kota ini juga masih banyak sekali objek dan tujuan wisata yang menarik untuk kita kunjungi.Dalam informasi selanjutnya kami akan memberikan satu demi satu tentang Rekomendasi Tempat Wisata di Garut,Jawa Barat,Indonesia secara lengkap di tahun 2016 ini.
Situ dan Candi Cangkuang Garut
Reviewed by Admin
on
Januari 07, 2016
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar